Saat ini aku hanya mampu tunduk dalam sepi yang mencengkam ruangan sanubari.
Jiwa yang kekosongan dan kedinginan tanpa satu bicara nyata.
Renungan mata yang bagai mahu pengertian yang abadi.
Nyata kamu gagal wahai akal.
Nyata kamu tewas wahai hati.
Dan detik ini aku hanya mampu menghuni tambatan kekesalan.
Bakal mencengkapm untuk abad yang kedepan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment